Nyamuk adalah serangga yang memiliki dua sayap bersisik yang mampu mengepak 1000 kali per menit, tubuh yang langsing dan enam kaki panjang. Nyamuk memiliki ukuran yang berbeda-beda tetapi jarang sekali ukurannya melebihi 15 mm.
Dalam bahasa Inggeris, nyamuk dinamakan “Mosquito”, yang berasal dari bahasa yol atau portugis yang bererti lalat kecil. Penggunaan kata Mosquito berawal sejak tahun 1583. Di negri inggris nyamuk dikenal sebagai ( gnats ).
Tercatat lebih dari tiga ribu species nyamuk yang beterbangan di muka bumi ini, baik di tempat yang beriklim panas maupun dingin. Meskipun mampu hidup di kutub, sebagian besar nyamuk lebih suka hidup di daerah yang beriklim tropis dengan kelembaban tinggi seperti di Indonesia.
Dalam hidupnya nyamuk mengalami metamorfosa mulai dari telur, larva, pupa, hingga nyamuk dewasa. Nyamuk betina memerlukan protein untuk meningkatkan produksi telurnya karena itu nyamuk mengisap darah manusia yang mengandung protein tersebut. Tempat yang disukainya untuk bertelur adalah rawa-rawa dan genangan air. Selain itu, nyamuk juga menyukai kamar yang lembab dan pakaian kotor.
Penyakit akibat gigitan nyamuk cukup beragam. Nyamuk pembawa virus (vektor) juga beragam. Cara hidup dan cara menggigit nyamuk berbeda-beda pula. Ada nyamuk betina yang suka menggigit dalam posisi menungging alias posisi badan, mulut dan jarum yang dibenamkan ke kulit manusia dalam keadaan segaris. Nyamuk ini berasal dari golongan Anopheles yang menyebabkan penyakit malaria. Adapula yang suka menggigit dalam posisi mendatar sesuai dengan posisi ‘pendaratan’ di permukaan kulit korbannya. Nyamuk ini adalah nyamuk Aedes aegypti yang menjadi biang penyakit demam berdarah dan Chikungunya. Nyamuk lain adalah nyamuk culex yang menyebabkan penyakit radang otak atau biasa disebut west nile virus alias virus Nil Barat. Penamaan tersebut disesuaikan dengan asal penyakit tersebut dari belahan benua Afrika.
Berikut ini sejumlah jenis penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk pembawa virus
1. Demam berdarah
Penyakit demam berdarah mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan sistem pembekuan darah yang dapat menimbulkan risiko kematian.